Pages

Sunday 24 July 2011

Goes to Spain and France ^^ #2

..it's just summer there but the temperature still rather cold. So prepare your jacket! Watch ooouuuttt....!! :D

That's the information of a friend who stay in France. Yeah, though i can't imagine how to feel it right now, probably it will be more better to prepare kinds of thing which helped warm us. Jadilah jaket, syal, kaos kaki, sarung tangan menjadi teman selama Summer di Perancis nanti. Barang-barang yang jarang sekali terpakai meskipun Jakarta dilanda seharian panas sekalipun. Summer yang sebelumnya terimajinasi dengan situasi yang membutuhkan baju tipis ternyata berbeda. Yang dibutuhkan adalah perlengkapan menahan sedikit temperatur dingin. Well, i'm going to enjoy it. :)

Selasa, 26 July 2011 will be the great history for me. Again i realize that it will be my first flight and out of Indonesia. Setidaknya akan mencicipi 3 tempat berbeda yakni Doha-Qatar (untuk keperluan transit), Barcelona-Spanyol dan Perancis. " Sekali mendayung dua tiga tempat terjajah sudah ". :)
H-1 Jelang keberangkatan, feel so exciting, satisfying, but having little nervous. Hal yang sudah biasa dilakukan dalam melakukan trip adalah packing. Dan sesi packing kali ini memang berbeda dengan ketika hanya pergi ke tempat-tempat domestically. Di sini sensasinya. Selama packing barang-barang pribadi, perasaan gelisah dan ketakutan akan terlupa sesuatu menjadi tantangan bagi otak dan hati untuk sekiranya membayangkan keperluan selama disana yang harus dapat dibaw dari Indonesia. Berbeda rasanya ketika melakukan packing untuk trip domestik, apapun masih dapat terjangkau. Sementara di sana, sangat tidak berharap untuk membeli barang atas dasar ketertinggalan barang tersebut di package. Oh gosh, no!
Itulah sebabnya ketika menyentuh koper dan tas bawaan pun perasaan selalu nervous antara exciting dan anxiety. :')

For this great trip i don't wanna lose the taste of it. Medicine and vitamin would save me up from the drop condition. Vitamin, Tolak Angin, Minyak Kayu Putih adalah perlengkapan medis dasar yang terbawa di samping obat-obatan dari sie Medis. Bahan makanan yang terbawa adalah ikan asin, teh, mie instan and other. Biar menjaga lidah Indonesia. :) Digital Camera is the important. Tadinya berharap untuk dapat membawa laptop agar bisa transferring dari memory kamera ke laptop. Tapi mungkin it's canceled. Sedikit khawatir akan riweuh memang..

Well, great chance to carry Indonesia. Time for having your bless, Allah. Please, bless me to do the best. Bless us the team for having best performance. Amin. :)

Saturday 23 July 2011

Goes to Spain and France ^^ #1

.. Teringat pertama kali berkenalan dengan Spanyol dan Perancis. Saat itu juga angan dan khayal membimbing diri untuk mengeksplorasi dalam pejaman mata dan buaian alam bawah sadar bahwasanya mereka ada untuk suatu masa..

Dalam suatu kesempatan metamorfosis diri ternyata kebaikan Allah tidak pernah surut untuk makhluknya. Kata-kata seperti "Habis gelap terbitlah terang" atau "Selalu ada rintangan dalam sebuah pencapaian" merupakan sebuah justifikasi, bagi pribadi ini. Hingga kemudian pada detik ini, menjelang 2 hari keberangkatan ke sebuah tempat yang pernah membuai alam bawah sadar untuk tergerak menari, limpahan rasa syukur dan benar-benar merasakan kembali pribadi seutuhnya adalah sisi dari sebuah pencapaian ini.

Well, jelang 2 hari keberangkatan untuk menempuh the first time to have flight and abroad rasa yang melekat dalam dada adalaha sebuah kebanggan dan exciting meskipun sebelumnya sempat dilanda rasa flat alias datar. Beberapa hari terakhir aku sempat melakukan hobiku, mengkhayal serta flash back atas segala memory dan history. Dan ini yang membuatku sangat bersyukur menjadi bagian dari Tim Misi Kebudayaan T-Ta Paramadina untuk menghadiri World Folk Dance Festival 2011. 
Keliling dunia adalah sebuah impian general. Mengunjungi Spanyol dan Perancis pernah menjadi khayalan dalam masa lalu yang kemudian dengan izin Allah khayalan ini menjadi suatu hal direalisasikan. Namun, suatu hal lain yang membuat kebanggan akan kesempatan emas ini adalah perihal celoteh, memory, serta keinginan yang pernah terlontar tatkala masih berada di bangku 3 SD sebagai sebuah motivasi diri akibat ungkapan yang tersampaikan dari kepala garuda keluarga, Ayah sang juara.

Pernah sekali bercita cita menjadi atlet bulutangkis. Alasannya adalah keinginan untuk dapat membawa nama Indonesia ke kancah Internasional. Atau sempat pula mengkhayal menjadi seorang Putri Indonesia yang mempunyai kapabilitas untuk memperkenalkan Indonesia ke kancah dunia. Hal itu karena tantangan seorang Ayah yang mengkomparasikan aku, putrinya, dengan sepupunya yang berhasil menembus tingkat nasional dalam sebuah kompetisi. Dari kejadian tersebut, terpatri dalam hati untuk dapat memberi nilai lebih dari apa yang beliau komparasikan denganku, tatkala masih menjadi seorang bocah ingusan, kelas 3 SD. Namun ternyata dunia menyadarkan khayalan itu. Tidak akan tersampaikan kedua khayalan tersebut karena memang manusia bukan makhluk yang sempurna. Impian membawa nama Indonesia dalam sebuah kompetisi yang membanggakan tidak pernah menampakkan baunya dengan pekat kembali hingga SMA. "Do your best, that's all".
Hingga momentum ini datang dengan sendirinya, tentunya diiringi dengan usaha serta pengorbanan luar biasa yang sebelumnya dalam keadaan dengan tingkat ababilitas cukup harus dapat dimusnahkan. Alhamdulillah, Allah mengabulkan impian masa kecil yang sebenarnya tidak terungkit dan menampakkan bau pekatnya kembali. Menjadi bagian dari sebuah TIM MISI KEBUDAYAAN mewakili INDONESIA telah jauh lebih membanggakan dari hilangnya impian jadi atlet bulutangkis ataupun Putri Indonesia. Hingga ingin mengungkapkan sebuah kata " Dad, I'M SUCCESS TO HAVE CHANCE CARRYING INDONESIA. THAT'S MY DREAM. AND IT'S MORE BETTER THAN YOU'VE COMPARED ME WITH HER, THE NIECE. Kebanggan lain ini karena berasal dari impian serta khayalan masa kecil yang diwujudkan oleh Allah untukku. Sungguh menjadi hal yang membahagiakan, Allah memberikan apa yang kita ingingkan dengan iringan usaha dan doa. :) Thanks God.


Then, Spain and France. It 's my first time having flight and directly goes to others country in this universe. Spanyol, meskipun kita hanya akan transit disana, semoga kesempatan berada di Barcelona dapat terealisasikan dengan upaya pengajuan sponsor kemarin. Tapi setidaknya mimpi ke Barcelona terealisasi. Subhanallah. BARCELONA, my dreams come true to visit you.
Perancis, Yeah! Kita Tim Misi Budaya akan berusaha untuk menampilkan yang terbaik. Aku pribadi berjanji untuk have totality .. Allah bless me and team. Allah Bless us. Meskipun berada di sebuah desa dan kemungkinan kecil untuk mengunjungi Paris, namun tetap sangat bersyukur karena Perancis sebentar lagi berada di genggaman. :)

Sunday 26 June 2011

I called as The Sexiest City ^









BARCELONA ... ... 
^ bahkan kepekatan dan kedalaman mimpi sungguh tidak kentara, hanya sedikit imajinasi dan simpulan senyum kala itu  ^

Sedikit bercerita,

Aku mulai berani memberi nama "Barcelona is the sexiest city" yang hingga sekarang terpejam dalam kamus hidup sejak kelas 6 SD. Ini akibat serial Meteor Garden, yeah i recognize it. Sangat tidak rela untuk meninggalkan kelanjutan serial tersebut dan terutama F4..!!! Bagaimana mungkin melewatkan bintang yang kala itu menjadi trending topics di Indonesia, sooo handsome..! Itu pengakuan terindah.. (^<^), ..

Well, teringat dengan jelas bahwa saat itu hanya mampu tersenyum membuncah ketika melihat segala keindahan Barcelona yang menjadi latar serial Sanchai dan Dao Ming Tse di Spanyol. Arsitektur, gemerlap kerlip bintang serta tata cahaya kota, all they captured to me have created the great smiling. Hanya tersenyum dan terlintas beberapa slide imajinasi tapi tanpa merasa berani untuk menjatuhkan kadar yang dalam dan pekat untuk bermimpi atas Barcelona. Karena pada saat itu, kelas 6 SD, aku belum menjadi seorang pejuang atas mimpi-mimpiku.  Tidak seperti saat ini yang sedikit cukup berani atas target mimpi. Berkat serial Meteor Garden aku mengenal Barcelona sebagai Kota Terseksi.. :) Xie Xie

Sedikit keberanianku atas suatu target mulai tumbuh sejak peristiwa ditinggalkan sang Kepala Garuda. Bagaimana hal itu turut mengubah segala titik kenikmatan dalam hidup kami sebelumnya untuk menjadi seorang pejuang bagi keluarga. Ketika aku mengharapkan sesuatu dan terimplikasikan melalui pekatnya kalimat dalam setiap lantunan doa kepada Allah berarti itu menunjukkan bahwasanya kadar mimpiku sangat dalam. Dan memang hingga terpenuhinya contrengan di daftar mimpiku hingga saat ini beberapa dari mereka adalah berkat kepekatan dan kedalaman mimpi yang oleh Allah diberikan untukku atas keseriusan doa doaku. Terima Kasih, Allah. Aku yakin Kau mencintaiku.

Namun hal ini tidak aku jumpai dalam ' Barcelona '. Setitik pun aku tidak pernah menaruh harapan pekat untuk dapat meletakkan kaki disana. Hingga saat ini, ketika kesempatan itu menghampiri dengan tanpa rencana, aku percaya bahwa Allah sangat mencintaiku. Dia memberikan Barcelona meskipun dia bukan merupakan lantunan doa doaku setiap malam. Simpulan senyum kelas 6 SD kala itu ternyata menjadi bagian dari doa yang tersampaikan kepada Allah.  

Entah, perjalanan kali ini akan turut membawaku untuk menghampiri "Sagrada Familia" dan "Canaletes" atau tidak. Kedua target yang aku jadikan mimpi setelah mendapat kepastian akan mengunjungi Barcelona. 

Canaletes akan semakin memperpanjang rangkaian mimpiku untuk kembali ke Eropa, terutama Spanyol dan Barcelona suatu saat nanti. Mitos bahwa minum air dari " Canaletes " akan membawa seorang kembali berkunjung ke Barcelona.

Sementara Sagrada Familia adalah gereja yang pembangunannya memakan waktu ratusan tahun. Arsitektur yang sangat indah hingga sekarang ini. Kedua ilustrasi yang aku dapatkan pula berkat serial MG yang memberiku lecutan untuk menciptakan senyuman. Senyuman yang diterima Allah sebagai doa. :)

Sunday 12 June 2011

Efektifitas Media Audio Visual Sebagai Public Diplomacy dan Public Relations : Pengaruh Tayangan Televisi Upin dan Ipin dalam Fungsi Propagandis Perluasan Image Budaya Malaysia di Indonesia


Pada dasarnya, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi tidak dapat dipisahkan dari pembicaraan mengenai globalisasi. Sejalan dengan konsep globalisasi yang menciptakan fenomena bordless society dimana menekankan pada tingkat interdependensia dan interconnectivity, teknologi komunikasi merupakan sarana penunjang bagi keberhasilan para entitas internasional dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Disadari atau tidak, perkembangan teknologi komunikasi mempermudah proses fenomena bordless society tersebut. Berkembanganya industri jaringan bisnis internasional melalui korporasi di setiap negara atau konektifitas jaringan media internasional merupakan stigma globalisasi yang didukung dengan keberadaan teknologi komunikasi. Dapat dipastikan hampir tidak mungkin bahwasanya mereka bergerak tanpa bantuan teknologi komunikasi. Melalui jaringan TV kabel ataupun tayangan impor, internet, jaringan radio internasional, masyarakat dari berbagai belahan dunia dapat dipastikan mengetahui informasi yang diinginkan. Jelas bahwasanya revolusi teknologi komunikasi berpengaruh terhadap efektifitas proses globalisasi yang dicirikan oleh bordless society dimana menekankan pada konsep penyatuan entitas dalam skala global. 

Dispersi intensitas globalisasi pada dasarnya dapat dilihat dari berbagai perspektif kepentingan yang mewakili kegiatan transactional. Dimana lebih bersifat membutuhkan interkonektifitas dalam proses transformasi gagasan seperti pemenuhan atas akses kebutuhan material. Media, sebagai bagian industri dari teknologi komunikasi, adalah salah satu bagian dari dinamika globalisasi yang bersifat dinamis, progressive serta persuasif. Bukan tidak mungkin bahwasanya kebaikan dari bagian teknologi komunikasi yang mendukung tatanan masyarakat tanpa batas dan masyarakat modern dengan tingkat interdependesi tinggi memiliki tendensi profokatif dalam menanamkan pengaruh substansi bagi kalangan tertentu. Media, dalam hal ini, dapat dimanfaatkan sebagai bentuk propaganda yang mewakili suatu kepentingan penanaman gagasan kepada khalayak luas.
Lebih lanjut bahwasanya media berbentuk audio visual, seperti televisi, mempunyai kemampuan lebih dalam keberhasilan penanaman fungsi propagandis. Karena sifatnya yang audio visual dan mampu memberikan efek dramatisasi visual yang sangat kuat bagi pemirsa.  Persepsi yang terbangun di benak penonton tentang masyarakat dan budaya sangat
ditentukan oleh televisi. Artinya, melalui kontak (anakanak) dengan televisi, anakanak belajar tentang dunia, orangorangnya, nilainilainya serta adat kebiasannya.[1]

Menurut saya, dewasa ini, teknologi komunikasi tidak lagi difungsikan sebagai instrumen/ medium diantara komunikan dan komunikator dalam kapasitasnya sebagai penghubung informasi atas suatu kondisi. Teknologi komunikasi seperti televisi, radio atau internet (Media) telah menjadi formulasi bagi pemerintahan suatu negara yang memiliki target ruang publik internasional. Hal ini mungkin cukup relevan untuk dikorelasikan dengan eksistensi dan pencitraan suatu negara atas publik internasional. 

Sebagaimana diketahui, dalam ranah kebijakan pemerintah, media mengalami perluasan fungsi dimana bukan lagi menjadi instrumen pemberi informasi melainkan telah menjadi bagian penting dalam proses kebijakan pemerintah.[2] Media memang memiliki proporsi krusial dalam lingkungan sistem proses kebijakan pemerintah, terlebih bagi negara demokratis. Akan tetapi ekstensifikasi daripada pernyataan tersebut mungkin dapat kita kembangkan bahwasanya keberadaan media tidak hanya terkait dengan motivasi adanya kebijakan politis suatu negara. Media menjadi satu paket dengan kebijakan suatu negara. Hal tersebut yang nantinya menunjukkan bahwasanya media berpotensi sebagai konstruksi kerangka strategi politis suatu negara dalam upaya eksistensi pencitraan negara ke publik internasional.
Media merupakan salah satu medium revolusioner globalisasi. Lebih lanjut bahwa media massa berbentuk cetak maupun elektronik merupakan sarana komunikasi yang menjangkau publik secara efektif (Light, Keller, dan Calhoun : 1989). Tidak dapat dipungkiri bahwasanya media memiliki daya magnitude yang menyebarkan persuasi gagasan dan ide kepada publik.  Signifikansinya, negara memanfaatkan media sebagai medium diplomasi publik dan hubungan terhadap publik. Revolusi teknologi komunikasi serta kembali kepada retorika kompleksitas peningkatan interdependensia entitas global menciptakan substansi variatif dalam penampilan media. Media elektronik, khususnya televisi, menjadi salah satu ruang keberhasilan bagi transformasi para pelaku bisnis yang memaksimalkan peran media dalam produksi tayangan film. Terlebih ketika produktifitas film menjangkau ruang publik internasional yang mengindikasikan adanya keberhasilan para pelaku bisnis dan media itu sendiri dalam mentransformasikan nilai-nilai tayangan tersebut. Pada poin inilah efektifitas media dalam pembangunan citra serta eksistensi suatu negara dapat diperhatikan.

Diplomasi Publik (public diplomacy) telah secara umum dikenal dalam sejarah literatur komunikasi internasional lebih dari 20 tahun silam. Dalam hubungan internasional, diplomasi publik diperkenalkan sebagai media pemerintahan suatu negara untuk mengelola citra negara untuk diperkenalkan kepada publik dunia melalui retorika hubungan masyarakat (Grunig : 1992). Retorika hubungan masyarakat (public relation) ini menjadi media bagi pengembangan image suatu negara untuk mempromosikan citra negara melalui fungsi diplomasi publik.[3]  Diplomasi publik dianggap lebih efektif untuk membangun dan mengelola pencitraan positif suatu bangsa dan meredam citra negatif di dunia internasional. Namun selain difungsikan sebagai media pembangun citra negara, diplomasi publik diimplementasikan untuk turut mempengaruhi pembuatan kebijakan luar negeri suatu negara (Manheim;1994). Revolusi teknologi komunikasi, pengaruh globalisasi serta aktivitas pelaku bisnis yang membangun sentrum bisnis melalui fungsi media merupakan konstruksi daripada upaya diplomasi publik yang dilakukan para non state actors tetapi memberikan kontribusi terhadap perkembangan negara tersebut. Interdependensi serta interconnectivity yang menjadi ciri khas dari globalisasi jelas mempengaruhi pola transformasi pengembangan output gagasan mereka ke luar dari ruang kewilayahan. Sehingga dapat dipastikan bahwasanya pergerakan para non state actors yang membawa variabel output gagasan (melalui media) mereka akan serta merta membawa nilai dari khazanah kultur budaya negara asal mereka. Dan secara tidak langsung deskripsi/ image negara asal akan turut terwakili oleh substansi dari produktifitas industri media.

Salah satu bagian penyelenggaraan aktivitas media adalah produktifitas tayangan baik kajian informasi seperti berita maupun tayangan hiburan seperti film maupun reality show. Dalam beberapa dekade terakhir, dapat kita lihat tayangan televisi bergenre edukasi-kebudayaan menjamur di sebagian channel televisi Indonesia. Dekade 1990-an tayangan animasi serial Jepang mendominasi ragam tontonan masyarakat Indonesia. Hingga kemudian tidak dapat dipungkiri bahwasanya perkembangan kultur Jepang dewasa ini cukup mendapat tempat bagi masyarakat Indonesia. Transformasi nilai yang disampaikan melalui visualisasi tayangan karakter dan tokoh dalam serial Jepang bukan mustahil menjadi hal yang turut mempengaruhi eksistensi ragam seperti Cosplay dan Harajuku sebagai kultur Jepang di Indonesia. Disinilah poin bahwasanya pencitraan serta eksistensi suatu bangsa dapat terbangun dengan sebuah perangkat teknologi komunikasi.
Dewasa ini, tingkat ketertarikan masyarakat Indonesia bukan lagi terfokus pada tayangan impor anime Jepang. Namun hal tersebut juga tidak mengubah paradigma bahwa produk lokal cukup mendapat tempat dalam industri hiburan tanah air. Hal yang tengah terjadi saat ini adalah merambahnya pecinta animasi berciri melayu berlatar belakang norma-norma negara Malaysia. Dapat dipastikan penikmat dunia pertelevisian mengenal karakter Ipin dan Upin melalui sebuah mini seri oleh salah satu perusahaan televisi tanah air. Substansi cerita sarat kebudayaan melayu Malaysia menggiring pemirsa Indonesia ke dalam konteks kultur kental Malaysia. Fenomena yang terjadi adalah kecanduan penikmat pertelevisian Indonesia mengenal lebih jauh alur cerita di dalamnya. 

Tebukti melalui sebuah survey oleh AGB Nielsen, salah satu surveyor rating share program televisi, program tayangan Upin dan Ipin berhasil menarik sekitar 596.000 pemirsa Indonesia dan dengan rating share 5.9% serta menempati peringkat pertama pada jajaran program tayangan anak-anak.[4] Kehadiran tayangan Ipin dan Upin dianggap sebagai tayangan sarat pendidikan meski menjual produk asing. Tanpa disadari memang oleh para pecinta film tersebut, namun yang pasti hal tersebut membuktikan salah satu keberhasilan Malaysia memperkenalkan khazanah kultur mereka, dan membentuk citra terhadap publik internasional melalui visualisasi para pelaku film.

Menurut riset yang dikaji oleh Gerbner dalam (Baran, 2003: 324-325) mengenai karakteristik teknologi audio visual (televisi), persepsi seseorang akibat televisi memunculkan sikap dan opini yang spesifik tentang fakta kehidupan.[5] Teknologi audio visual mempunyai kapabilitas untuk lebih menarik simpati penonton melalui visualisasi gambar bergerak dengan segala pesan, lingkungan, kultur dan nilai yang dibawakan oleh tokoh. Kontinuitas visualisasi tersebut akan membentuk persepsi penonton yang tanpa disadari akan turut memberikan pengaruh terhadap kehidupan keseharian mereka. Selama penikmat tayangan melakukan kontak dengan televisi dan program tersebut, tendensi yang mungkin terjadi adalah mereka belajar mempelajari mengenai nilai, lingkungan serta kultur dari visualisasi televisi.

Berkaitan dengan pengaruh media visual yang menghantarkan tayangan Ipin dan Upin merajai panggung hiburan program edukasi-kebudayaan di Indonesia, nampaknya tidak dapat dipungkiri bahwasanya media audio visual berhasil menjadi sebuah mediator sebagai diplomat publik yang menanamkan pengaruh kepada ribuan pemirsa di Indonesia. Hal ini dapat kita tinjau dari kecenderungan anak-anak dalam menirukan logat khas Malaysia yang tersampaikan dengan sangat apik oleh Ipin dan Upin. Penggunaan kata yang sarat dialek melayu Malaysia (seperti “betul..betul..betul..” atau “selamat pagi cek gu”) tersebut mengundang keinginan anak-anak (penikmat tayangan) untuk turut menggunakannya. Akibatnya, kemahiran menirukan logat melayu Malaysia oleh mereka merupakan suatu hal yang mudah didapat dengan adanya intensitas tayangan Ipin dan Upin yang mereka tonton. Dalam sekali kesempatan, Ipin dan Upin mampu menjadi brand ambassador untuk mewakili citra Malaysia di tanah air. Bandingkan saja dengan program tayangan lokal semacam Unyil dan Pak Raden secara rating share program tayangan anak-anak pun mereka menempati peringkat di bawah tokoh Upin dan Ipin. Jelas kekhawatiran akan pergeseran nilai-nilai lokal oleh dominasi nilai budaya Melayu (yang bukan menjadi identitas Indonesia) terlihat eksplisit disini. 

Tayangan impor bermuatan karakter budaya negara tertentu yang telah mendominasi keadaan suatu negara lain berpotensi dijadikan propaganda untuk alasan politis dan kepentingan nasional negara tersebut. Diplomasi publik yang secara tidak langsung diperoleh pemerintah Malaysia melalui keberhasilan pelaku industri bisnis media dalam ekspansionisme tayangan program edukasi-budaya dan pemanfaatan teknologi komunikasi audio visual jelas memberikan keuntungan bagi pencapaian kepentingan nasional.  Malaysia turut mempromosikan diri dan membangun citra bagi publik internasional.



REFERENS

BUKU
Grunig, J. E. (1992). Excellence in public relations and communication management. Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum Associates
Light, Donald, Suzanne Keller dan Craig Calhoun. (1989). Sociology. Edisi Kelima. New York: Alfred A. Knopf
Manheim, J. (1994). Strategic public diplomacy and American foreign policy: The evolution of influence. New York: Oxford University Press.
Naveh, Chanan. “The Role of Media in Foreign Policy Decision Making Process: A Theoritical Framework”, www.cco-regeneronline.de,
JURNAL
Jurnal Ilmiah SCRIPTURA : ISSN 1978-385X Vol. 1 No.1 Januari 2007

SUMBER LAIN




[1] Jurnal Ilmiah SCRIPTURA : ISSN 1978-385X Vol. 1 No.1 Januari 2007
[2] Naveh, Chanan. “The Role of Media in Foreign Policy Decision Making Process: A Theoritical Framework”, www.cco-regeneronline.de, diakses pada 29 Mei 2011 pukul 19.38 WIB
[3] Grunig, J. E. (1992). Excellence in public relations and communication management. Hillsdale, NJ: Lawrence Erlbaum Associates
[4] www.agbnielsen.net, diakses pada 29 Mei 2011 pukul 20.20 WIB
[5] Jurnal Ilmiah SCRIPTURA : ISSN 1978-385X Vol. 1 No.1 Januari 2007

Saturday 7 May 2011

You and Me on Memories

.. dan izinkan aku titipkan, kisah cinta kita selamanya..
                                                                          ( Kerispatih - Demi Cinta )


 
Sorry to say, aku teringat kembali lagu ini. Pertama kali menemani kamu manggung bareng band kamu. Entah, aku mengapresiasikan lagu ini sebagai lagu kita. Teringat sangat jelas penampilanmu saat itu dengan seruan para ABG perempuan. Cukup membuatku tersenyum, hingga saat ini. 

Sangat bersyukur pernah mengenalmu dan menjadi bagian dari hidupmu. Aku mengingat kembali masa PDKT kita yang cukup menguras emosi masing-masing. Bagaimana kamu memberi perhatian, bagaimana kamu mengirimi salam ketika aku siaran, bagaimana kamu mampu membuat hati berdetak dengan gaya sms kamu. Dan ingatkah kamu disaat kamu akan menyerah melihat seorang lain yang tengah mendekatiku? Bagaimana aku pun meyakinkan diri dan hati bahwasanya 'I will be yours if you straight on'. Dan akhirnya Tuhan menginginkan kita bersama. :)

Sangat bersyukur kita pernah berdua. Menghabiskan waktu dalam sebuah kesempatan bersama. Ingatkah kau kita hampir selalu mengunjungi Science Park untuk bertemu. Makan ice cream di sana, bercerita disana, melempar batu ke danau. Kita pun selalu berada di stasiun untuk kamu mengantarku pulang atau aku yang melepasmu naik KRL. Atau ketika kita menyusuri sepanjang jalan kampus daripada naik bis khusus hanya untuk kita menghabiskan waktu mengobrol. Atau tahukah kamu bahwasanya aku sangat menantikan saat-saat kamu memainkan snare di tengah arena gymnasium? Aku menjadi semakin bangga mengetahuimu sebagai Section Leader. Aku sungguh bersyukur.
Ingatkah kamu kita pula sering bertengkar. Bahkan sangat sering hanya karena mungkin aku tengah lupa membalas sms kamu sehingga kamu merasa terabaikan. Atau ketika kamu merasa tidak menyukai sikapku hingga aku berceloteh banyak tentang latar belakang pendirianku. Seperti malam itu kita bertengkar sangat hebat melalui sms hanya karena salah paham. Ingatkah kamu, kita bertengkar hingga pukul 2 pagi. Dan pada akhirnya kita kembali merasakan keterkaitan perasaan kita, 'kita saling membutuhkan'. Atau ketika kamu membalas sikapku yang tidak membalas smsmu tepat waktu hingga kamu merasa sangat terabaikan, dan aku mengalami hal yang sama. 

Ingatkah kamu ketika kita memutuskan untuk berpisah dengan tetap memegang komitmen kita? Aku menginginkan yang terbaik untuk kita karena aku meyakinimu. Hingga aku setuju untuk kita dapat saling introspeksi diri. Berpisah untuk kembali bertemu pada masa yang tepat setelah kita dapat saling mempercayakan diri kita satu sama lain. Aku meyakini bahwasanya kamu akan menjaga keyakinan kita. Sama halnya denganku yang berusaha selalu mengingatmu ketika datang seorang lain yang mengamatiku. Aku masih merasakan ulang dengan perasaan kita. Dan aku pun punya alasan menolak ketika kamu mengajak untuk kita kembali bersama.

Tapi sekarang dengan mengetahui sesuatu yang telah menjadi keputusan indahmu dan sedikit menyakitiku (kau tahu bukan aku tipikal perempuan seperti apa ketika telah mempunyai hati), cukup aku mengatakan " i'm sick of you even i'm not sure hate you ". Tidak mudah bagiku membenci seseorang, kau tahu hal itu. Dan bahkan aku susah marah terhadap sesuatu meskipun membuatku berkorban perasaan menanggapinya, kau tahu itu. 

I believe in you. I don't know the reason is, just believe in you. Tapi mungkin aku pun akan melakukan hal yang sama. Bukan untuk membuat nilai kita sama, tapi untuk meyakinimu.

Wednesday 4 May 2011

Dad, I'm Missing You Tonight

.. aku tengah menginginkan untuk memelukmu kembali. Seperti terakhir aku lakukan bersama pembaringan terakhirmu, Ayah..

Entah karena tingkat emosionalku tengah bergejolak atau memang karena efektifitas foto yang mampu menggairahkan emosiku malam ini, aku merasa kita telah sangat lama tidak saling menumpahkan perasaan. Dan aku memang tengah tersadar dad, telah melewatkan waktu 7 tahun lebih tanpa asupan gizi kasihmu yang aku butuhkan. Tanpa bingkisan kado setiap ulang tahunku datang. Tanpa sms, telepon ataupun segala bentuk perhatian yang sangat sangat aku butuhkan. Tanpa keleluasaan yang bisa aku manfaatkan untukku menangis di pundak dan dekapanmu, bercerita tentang semua yang membebani hatiku akhir-akhir ini. Karena aku yakin, kau akan senantiasa membela dan menjunjung hatiku ayah.

Kau harus tahu perjalanan hidup yang Allah berikan untukku bertahan menghadapi indahnya hidup ini, dinamika yang cukup keras dan rumit. Mungkin jika kau masih berada bersama kami aku tak akan mengalami seperti ini. Mungkin aku tak perlu mempertahankan hati tiap kali menghadapi kesulitan keuangan akhir bulan. Mungkin dengan mudahnya aku memintamu untuk membayar uang kuliah di UI yang kala itu berhasil aku masuki. Mungkin aku tak perlu berusaha mencari beasiswa untuk melanjutkan mimpi-mimpiku berkuliah karena ketakutanku akan keuangan keluarga. Dan mungkin aku tak perlu takut memikirkan manajemen keuangan diri, menanggapi gelisahnya hati yang selalu terkait dengan usaha pencapaian mimpiku.
Mungkin ibu, istrimu ayah, akan menjadi seorang yang lebih demokratis dan tidak menanggung jutaan peluh beban. Mungkin Mas Ariawan akan mendapat gelar master ekonomi dengan sempurna seperti yang telah pernah engkau janjikan. Mungkin Mas Ari akan pula mampu melanjutkan studi spesialis Dokter Kandungan seperti yang ia impikan. Mungkin Mas Nunuk, Aku dan Andi akan sangat berbahagia mendapat kesempatan menikmati jutaan kasihmu lebih lama, pekat dan dalam. Dan kau tau ayah, Aku yakin ayah akan dengan serta merta merasakan kebanggaan luar biasa memiliki kami. Dan kami pun akan senantiasa bersyukur bahwa Allah menganugerahi kami seorang Ayah sempurna.

Tapi dari semua yang telah Allah berikan kepada keluarga kita dengan engkau telah menghadap kepadanya dan membangun pondasi istana kita di surga, aku belajar banyak ayah. Hingga saat ini telah 7 tahun lebih ayah meninggalkan kami, aku mampu merasakan segala sesuatunya. Kenikmatan dan kesusahan, kesedihan serta kebahagiaan, pengorbanan, perselisihan, perjuangan, kecemburuan dan segalanya. Metamorfosis diri terasa sangat kompleks dan berat. Hingga terkadang aku telah lupa cara untuk menangis, tersenyum, tertawa dan merasa semuanya berjalan flat. Tapi malam ini ayah, aku menumpahkan air mataku ketika melihat kembali fotomu. Aku merindukanmu ayah. Aku ingin merasakan alur wajahmu. Aku ingin merasakan kau menenangkanku malam ini dari segala kegundahan

Ingatkah kau ayah terakhir kali aku mencium keningmu, aku sempat berharap kau akan bangun kembali. Kau hanya tidur sementara dan bukan selamanya. Masih seorang bocah SMP dad. Namun sekarang setelah 7 tahun lamanya, anak perempuanmu ini telah menjadi seorang mahasiswi. Tak kah kau ingin mendekapku untuk meyakinkan dirimu bahwasanya aku telah tumbuh dewasa?

Aku tengah menunggumu, Ayah.. I Love you .. I Love our family..

Monday 4 April 2011

EMPAT APRIL DUA RIBU SEBELAS ^Thanks to..^


.. Ya Allah, Telah engkau izinkan aku mencapai kemenangan di usia 19 tahunku..
Semoga titah ini membawa diri pada kualitas kehidupan yang lebih baik, Amin.. :D

Tanggal 4 bulan 4 pukul 4 sore (tahun 1992) dan merupakan anak ke-4 aku dilahirkan. Dengan segenap hati orang tuaku memberi nama Fitria Ruthi Maharani. Mungkin ekspektasi mereka dengan memiliki hanya seorang putri adalah harapan untuk putrinya menjadi seorang permaisuri suci, seperti arti namaku. Terima Kasih untuk Almarhum Ayah Lilik Taryanto serta Ibu tercinta Sri Wasitoningsih atas pemberian nama indah ini. Terima Kasih telah melahirkanku ke dunia ini dengan perpaduan waktu yang sangat indah.
4 April 2011.
Hari ini, Senin mewakili keberadaan tanggal tersebut. Usiaku jelas bertambah menjadi 19 tahun. Entah, tidak terpikir olehku untuk menerka akan seperti apa perjalanan 19 tahunku seperti yang aku lakukan satu tahun lalu. Prediksi dan terkaan untuk 18 tahun lalu ternyata pun tidak memberikan kepuasan. 18 tahun terlewati dengan penuh keAbabilan. Tapi tentu saja hal yang pasti adalah usia 19 tahun harus jauh lebih baik dari keAbabilan 18 tahun. Allah, Berkahi aku untuk ini..
Untuk hari ini, i would like to dedicate my lots happiness for welcoming my 19 to all people around me! I love them all..
Terima Kasih untuk Keluarga atas ucapan, doa, motivasinya.. Special to my beloved Mom! Promise, i’ll be more mature.
Then, i said, Thaaanks lot for my best roommate...! For Vina Triana Sudarto, Selly Imanda and Lutfi Khoiri Rosyidah...! I’m really surprised for you all have done! Mereka menghadiahiku sebuah kejutan kecil yang sangat mendalam. Cheese cake dengan lilin dan inisiatif memberikan surprise merupakan hal yang berarti. Karena sebenarnya telah lama aku menginginkan hal itu terjadi lagi setelah setahun lalu aku melewatkan surprise party dari teman-temanku. You all guys, completely did it. TERIMAAA KAASIHH..... I Love You All..:)
Then, teman-teman ASRAMA 26 dan ASRAMA 62 Paramadina Fellowship 2009. Kalian adalah keluarga, sahabat, pelita, istana dan partner yang suatu saat nanti akan menjadi entitas membanggakan. Terima Kasih atas ucapan, doa hari ini... Aku sungguh merasakan KENIKMATAN luar biasa memiliki kalian semenjak aku memutuskan untuk tidak Ababil dan Nomaden lagi. Terkadang terpikir juga ‘kenapa ngga dari dulu i felt this feeling’. I’m proud of being around you! Terima Kasih untuk hari ini yaa...
Teman-Teman T-Ta Paramadina yang saat ini menjadi penyemangat dan pelita hati untuk terus maju berkarya dan berkarier! Hari ini ketika latihan Saman reguler ucapan serta doa teriring untukku. Terima Kasih teman-teman T-Ta.
Friend of Paramadina dan Dosen Paramadina, hari ini dihadiahi best wishes, hugs, kisses and anything they share their way to celebrate my 19th.. I Love being part of you guys.. Terima Kasih semua... :)
Teman-Teman SMA dan Sahabat yang menghadiahi ribuan doa untuk disampaikan pada Allah atas pertambahan usiaku. Semoga Allah senantiasa memberi keberkahan atas doa mereka.. 
.. Bismillah, rahmati aku untuk membawa titahmu sesuai dengan konstruksi aura positif Ya Allah.. Terimalah doa mereka, untukku.. :))



 

Tuesday 22 March 2011

Sebuah Memori 14 Agustus

Teringat masa kecilku// Kau peluk dan kau manja //Indahnya saat itu /buatku melambung/ disisimu terngiang// Hangat nafas segar harum tubuhmu// Kaututurkan segala/ mimpi" serta harapanmu//

Kau inginku menjadi yang terbaik bagimu// Patuhi perintahmu/ jauhkan godaaan/ yang mungkin kulakukan// Dalam waktuku beranjak dewasa// Jangan sampai terpaku/ terbelenggu jatuh dan terinjak//

Tuhan tolonglah/ sampaikan sejuta sayangku untuknya// Ku trus berjanji/tak kan khianati pintanya// Ayah dengarlah/ betapa sesungguhnya kumencintaimu// Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu//

The superman!
Andaikan detik itu/ kan bergulir kembali// Kuregukkan suasana/ basuh jiwaku/ membahagiakan aku// Yang haus akan kasih dan sayangmu// Kuwujudkan segala sesuatu yang pernah terlewati//....


....14 Agustus2010 kali ini mengingatkan segala memori 7 tahun lalu, 14 Agustus 2003 pukul 11.00 WIB tepat setelah mengikuti perayaan Hari Boden Powell. Masih bocahi ngusan dengan titel baru lulus SD dan anak baru SMP, tidak pernah menyangka bahwa hari itu selain semua orang berpanasan berdiri di tengah lapangan menanti waktu upacara selesai, aku pun akan berpanasan menggeluti perasaan kalut tak menentu, histeris tak terkendali, tak percaya setengah mati dengan keseluruhan rangkaian hari itu. Aku pikir Tuhan bercanda dengan hari itu, aku pikir Tuhan hanya mengajakku bermain sesaat hingga aku tergelak tawa,  aku pikir Tuhan hanya mengajakku menari bersama angin untuk segera sampai rumah membuka puluhan surat pena yang masuk.Dan aku pikir Tuhan baik hari itu, untukku. Tapi Tuhan sedang tidak baik padaku hari itu. Semua pikiran kebaikan pada Tuhan hanya kamuflase semata. Tidak ada canda Tuhan, tidak ada fase bermain-main dengan Tuhan, tidak ada pula tarian bersama angin. Tapi satu yang memang Tuhan berikan padaku hari itu dengan kesempurnaan kepastian, puluhan surat pena yang telah menanti pulang untuk berbagi kekuatan dalam kesedihan.

Tidak pernah membayangkan terkena petir skala tinggi pada siang bolong dengan keredupan sang surya memang, tapi hari tidak hujan! Bukan berjalan tertatih awalnya, malah membanggakan kehidupan sebagai anak SMP baru masuk. Tapi akhirnya berjalan tertatih pula pada radius 50 meter dari rumah. Shit! Aku tak menyukai lelucon ini, seorang yang datang dengan muka masam tengah mengalirkan sumber air mata hatinya ketika menghadapku. Bergegas menarikku dalam tengah kegembiraan bercerita untuk masuk dalam euforia temaram. Dan memang, puluhan surat pena menantiku di rumah,puluhan surat pena tengah memenuhi seluruh rumah lokomotif bapak dan ibu,puluhan surat pena mengalirkan ribuan stimulus untuk ibu di rumahnya. Dan aku tak mampu merespon keadaan, aku tak terima dengan keberadaan mereka. Mereka hanya akan menambah derita akan kepastian yang aku tak mau itu menjadi pasti.Aku tak mau, TUHAAAANN!! Aku baru saja lulus SD, semua itik belum berdiri dengan kokoh.

Bapak meninggal. Itu kepastian yang memang harus, mesti dan wajib kami terima. Pernyataan lucu, BAPAK MENINGGAL!Kapan bapak meninggal??!! Bapakku baru saja akan menyelesaikan masa training kepemimpinan, kenapa mesti meninggal?! Harusnya kami akan menjemput bapak besok, bukan sekarang! Itu pula kenapa tega seorang Izrail mendahului rencana kami menjemputnya! Dasaarr! Tak tahu diri kau, harusnya hargai kami sebagai anak-anaknya menjemput bapak kami, dan bukan kau yang harus membawanya pergi,Shit! Kami tak menerimanya Tuhaaaaaannn!! Kami belum siap, terlalu dini inisemuaaa!! 

Hee, aku benci ini. Bapakku terlihat sangaaat dan saangaaat tampan. Sangaaaat tampan! Tapi sayang, terlihat sangat sempurna ketampanannya tatkala berada dalam peti yang telah ditunggu sejaksiang. Sangat tampaaaann! Dan aku benci, aku sangaaat bencii! Aku benci melihat ketampanannya sekarang. Aku benci melihat ini semua. aku sedih melihat tangisanku. Aku sedih melihat tangisan ibu yang sengaja ditegarkan. Aku sedih melihat tangisan bapak, aku yakin dia pun menangis. Tak rela tak bersama kami.Tapi kenapa pula bapak harus menuruti keinginan Izrail?!! Bukankan telah cukup paham bahwa kami akan menjemputnya besok. Kenapa pula bapak tidak sabar untuk pulang ke rumah? Bukan ke rumah Tuhan, pastinya!

14 Agustus 2003 menjadi hari paling buruk dalam sejarah kelam. Trully bad day! Melihat semua orang larut dalam euforia kelam, melihat perhatian seluruh orang yang mencintai bapak hadir dalam kekalutan, melihat ketegaran seorang istri yang harus bersiap menghadapi keburukan hari esok tanpa kekuatan lain, melihat persiapan pemulangan ragabapak ke liang, melihat teman baru mencoba memusatkan perhatian akan kesedihandi depanku, dan aku benar-benar tidak rela melepas bapak dari rumah. Kenapa harus dipindah, ini rumah beliau!

Prosesi tersulit! Harus memandang wajah bersih bapak sesaat sebelum kepergian raga dari rumah. Aku beenccii!!!Aku sungguh benci! Aku menangis! Tak kuat dan tak rela, sangat tidak rela! Benar-benar dingin dan kaku bapak terbujur di sana. Kain putih menjadi selimut terakhir, pasti dingin di dalam sana. Hidungnya disumpal dengan kapas, tapi senyumnya mengembang pasti. Dingin sekali pipi, hidung, dan dahi ketika bibiri ni merasa. Matanya menutup kalut, hidungnya tidak bergerak lagi. Bapak memang telah meninggal. Tidak ada kembali harapan beliau akan bangun dan memeluk anak putrinya. Aku baru pasrah dan sadar, lemas!
......semalam benar-benar merasakan aura itu kembali. Wajahnya begitu lekat dalam bacaanku, dan aku tersenyum dalam tawa dan ingus. Melihat wajahnya dalam pekat malam dalam mengenang hidup kami sebelum 7 tahun lalu berasa sangat dalam. Teringat segala perhatian tercurah untuk putri kecilnya dahulu yang sekarang tidak dapat dinikmati. Teringat dalam dekapan saat menangis dulu. Teringat ciuman di kepala saat setiap kali duduk didepan motor dinasnya. Teringat saat sering mengajak ke pantai. Teringat saat masih tidur dalam dekapannya. Teringat saat mengganggunya di waktu makan siang kantor untuk meminta mengantarku pulang dari sekolah. Teringat perjalanan ke Bali yang akhirnya memang menjadi perjalanan terakhir. Teringat foto bersama yang bukan menempati ruang studio foto. Hingga teringat pesan terakhir sebelum beliau dinas, 
"Jagain ibu, jangan sering bertengkar sama andi, bantu ibu buat ngurus rumah". Dan memang itu menjadi kata-kata terakhir...,,
....................Semua ingatan selalu berbekas, tidak untuk dilupakan, dan aku bangga.............

My Angels

^ Friendship is a Gold ^

Thanks for everyone who stand up along my life. You are the treasure sent by God. To complete my note of act in the name of good relationship. We should keep in good relationship. We need to complete each others. We just want to have great family of our friendship partner. We able to create its memories beautifully. We LOVE each of us. That's show for Friendship is gold.


We hold the shoulder of each us. We save the heart to share the pain and happiness. We create the trust of the promise. We walk through the same way. We smile for the trouble and walk together again, because We LOVE each of us. That's show for Friendship is gold.

We are the sister and brother. We understand each of us. We truly respect for alive. We deeply concern for lasting good relationship, no matter the big cloud inside, we promise to keep lasting it. And we never blind.

For your blind, when there's no more reason to explain your blind, you may left away. Look in the mirror ahead for the past and you need to learn for you yourself. Understanding and be understood are the formulation. Loving and be Loved are the characters. Respecting and be respected are Human Society culture. And we are living for the name of Friendship is Gold. Because we LOVE each of us.
 

Somebody left but the other come. That's the ruler. Just seemed like die and live. But trusted, true friend won't close its eyes. They still sit on a bench.





 

Dia dan 13 Hari Lagi

. Sebuah pesan masuk di handphone tepat pukul 12.25, di hari ini tanggal 22 Maret 2011. Isi pesan yang masuk singkat tetapi cukump menginspirasiku untuk menuangkan ide yang seketika muncul. " Hitungan Mundur 13 hari lagi ", begitu isi pesannya.
Awalnya belum tersadar juga ada apa dengan momentum 13 hari ke depan. Kalender menjadi sangat berharga untuk kemudian mengecek mengenai hari tersebut. Simpul senyum terbentuk dari bibir dan kemudian membalas pesan tersebut, dari seorang yang pernah mengisi masa lalu.

Hari yang dimaksud bertepatan dengan hari paling spesial dalam sejarah manusia hidup di manapun, Hari Ulang Tahun atau Birthday . Ternyata resiko nambah umur akan segera dieksekusi dalam waktu kurang dari 2 minggu. Padahal aku pun sama sekali tak merasa hari itu ternyata telah dekat.

Hingga kemudian, hal yang membuatku terusik adalah membuat daftar misi. Aku termasuk manusia yang percaya dan mengilhami dengan sangat dalam apa itu mimpi. Bagiku, mimpi yang akan membuat kita semakin hidup. Terlebih bahwasanya mimpi mempunyai daya magnetik yang luar biasa yang mendekatkan kita pada realisasi nyata.Sepanjang mimpi mimpiku yang telah direalisasikan oleh Allah, rasanya aku perlu membuat target untuk landasan 19 tahunku ini.

Bismillahirrahmanirrahim,
For my next 19th, Please God for blessing me :
- The maturity of thinking
- Sholat ga boleh bolong
- Kesabaran, Semangat, Ketulusan
- Belajar mencintai diri dengan lebih ekstra
- Lebih Fokus untuk orientasi masa depan.
- Lebih bertanggung jawab pada diri sendiri.
- Bergabung dalam organisasi eksternal
- Berlibur
- Bekerja part time selama liburan
- Punya Pacar pengertian, dewasa :)
- Dapet hadiah dari Mama
- Hadiah dari seseorang :), semoga kamu merasa ya..

.. Allah yang baik, terima kasih telah ada yang mengirim pesan sekalipun 13 hari sebelum hari H.. Semoga membawa keberkahan untuknya..

Saturday 19 March 2011

Akhirnya, Allah Merealisasikan Lamunanku"

" Gembira, Bahagia, Tawa, Senyum cap lima jari, Apresiasi kebuncahan jiwa and whatever it says " Sangat menikmati moment tadi, ketika membuktikan bahwa Allah merealisasikan satu pinta kecilku.

Sebenarnya mungkin terdengar agak aneh ketika aku mempunyai angan-angan untuk berfoto dengan beliau. Karena pada dasarnya mungkin sebagian mahasiswa di Kampusku, terlebih bagi anak Fellow seperti aku, akan sangat mempunyai kesempatan banyak untuk mendapatkan sesi foto bersama dengannya. Tapi mungkin itu perkecualian untukku. Sejak menerima Fellowship dan masuk menjadi bagian dari lingkungan Paramadina, bisa dihitung cuman beberapa kali berfoto dengannya dan itu pun tidak tepat disampingnya. Hingga aku selalu mengkhayal, bermimpi, melamun dan berharap untuk bisa berfoto secara eksklusif dengan beliau, Bapak ANIES BASWEDAN, rektor UNIVERSITAS PARAMADINA. I love him much! :D

Dari awal 2011, target ini uda tertancap bulet bulet di kepala. Setiap kali ada kesempatan seminar, pengen sekali mendekati beliau trus bilang "pak, saya sangat menginginkan kesempatan untuk bisa berfoto dengan Bapak" Tapi selalu gagal. Namun, kegagalan itu selalu membuat stimulus alam bawah sadarku meningkat berlipat-lipat. "Harus dapat foto sama beliau"! Terlebih ketika isu jabatan rektor akan diganti periode ini. Otomatis ini harus segera direalisasikan. Ini pinta yang telah tertancap cukup dalam di hati. Hingga hari ini, aku mendapatkannya.

Hari ini adalah first project untukku tampil menari di sebuah event. Kali ini dapet di acara wisuda kampus. Jauh hari, aku telah berkhayal bahwa aku akan mendapatkan kesempatan ini, Foto bareng beliau. Gimanapun caranya aku bakal request ke panitia buat fotoin aku sama Pak Anies. Sumpah, itu mindset sebelum tampil. Sangat lekat dalam hati dan pikiran! Harus bisa kali ini. :D
Sebelum tampil, sempet deh bilang ke Kak Hadi, Project Manager T-Ta Paramadina, buat fotoin aku sama Pak Anies. Yaa yang penting bilang dulu deh, dengan harapan bakal diomongin sama panitia. Berulang kali tuh aku request sama dia. Sampai akhirnya pun setelah tampil, aku uda sempet yang hopeless ga bakal dapet lagi kesempatan merealisasikan mimpi. Karena aku tampil nari pas senat telah meninggalkan ruangan, padahal berharap Pak Anies melihat penampilanku. Selesai nari pun aku yang masih berusaha untuk ngga ganti baju terlebih dahulu, masih dengan harapan sama. Hingga akhirnya hopeless juga, waah ga ada kesempatan lagi kali ini. :(
Well, ikhlas.. Semoga terealisasi di lain waktu. Menghibur diri dengan khayalan yang extended, bakal bisa foto sama beliau suatu saat nanti, pasti! Entah saat gelar Pamit T-Ta Goes To France, atau another chance.

Sampai akhirnya ruangan heboh. Posisi lagi makan dan udah ganti baju. Tiba tiba Kak Hadi nyletuk, "Ruthi, itu Pak Aanies!" And i feel so hiiiigghhh...! Langsung ngabuur ke depan dengan perasaan yang ga karuan, saking seenangnya..:D Really, it was so long i ever felt this feeling. Dan ini muncul lagi, perasaan yang benar-benar membuat ulu hati tergerak bebas untuk berapresiasi. Yes! I got this chance! Ini pinta yang aku yakin Allah berikan untukku. Aku dapet foto bareng beliau. Pengennya berdua aja, tapi akhirnya rombongan. And atas nama pinta, khayalan, mimpi or whatever it says, aku berpose di sebelah beliau!

Finally, I Love this moment when my heart feel free. Terima Kasih Ya Allah, Terima Kasih Pak Anies Baswedan, ini pinta dan mimpiku!