.. dan izinkan aku titipkan, kisah cinta kita selamanya..
( Kerispatih - Demi Cinta )
Sorry to say, aku teringat kembali lagu ini. Pertama kali menemani kamu manggung bareng band kamu. Entah, aku mengapresiasikan lagu ini sebagai lagu kita. Teringat sangat jelas penampilanmu saat itu dengan seruan para ABG perempuan. Cukup membuatku tersenyum, hingga saat ini.
Sangat bersyukur pernah mengenalmu dan menjadi bagian dari hidupmu. Aku mengingat kembali masa PDKT kita yang cukup menguras emosi masing-masing. Bagaimana kamu memberi perhatian, bagaimana kamu mengirimi salam ketika aku siaran, bagaimana kamu mampu membuat hati berdetak dengan gaya sms kamu. Dan ingatkah kamu disaat kamu akan menyerah melihat seorang lain yang tengah mendekatiku? Bagaimana aku pun meyakinkan diri dan hati bahwasanya 'I will be yours if you straight on'. Dan akhirnya Tuhan menginginkan kita bersama. :)
Sangat bersyukur kita pernah berdua. Menghabiskan waktu dalam sebuah kesempatan bersama. Ingatkah kau kita hampir selalu mengunjungi Science Park untuk bertemu. Makan ice cream di sana, bercerita disana, melempar batu ke danau. Kita pun selalu berada di stasiun untuk kamu mengantarku pulang atau aku yang melepasmu naik KRL. Atau ketika kita menyusuri sepanjang jalan kampus daripada naik bis khusus hanya untuk kita menghabiskan waktu mengobrol. Atau tahukah kamu bahwasanya aku sangat menantikan saat-saat kamu memainkan snare di tengah arena gymnasium? Aku menjadi semakin bangga mengetahuimu sebagai Section Leader. Aku sungguh bersyukur.
Ingatkah kamu kita pula sering bertengkar. Bahkan sangat sering hanya karena mungkin aku tengah lupa membalas sms kamu sehingga kamu merasa terabaikan. Atau ketika kamu merasa tidak menyukai sikapku hingga aku berceloteh banyak tentang latar belakang pendirianku. Seperti malam itu kita bertengkar sangat hebat melalui sms hanya karena salah paham. Ingatkah kamu, kita bertengkar hingga pukul 2 pagi. Dan pada akhirnya kita kembali merasakan keterkaitan perasaan kita, 'kita saling membutuhkan'. Atau ketika kamu membalas sikapku yang tidak membalas smsmu tepat waktu hingga kamu merasa sangat terabaikan, dan aku mengalami hal yang sama.
Ingatkah kamu ketika kita memutuskan untuk berpisah dengan tetap memegang komitmen kita? Aku menginginkan yang terbaik untuk kita karena aku meyakinimu. Hingga aku setuju untuk kita dapat saling introspeksi diri. Berpisah untuk kembali bertemu pada masa yang tepat setelah kita dapat saling mempercayakan diri kita satu sama lain. Aku meyakini bahwasanya kamu akan menjaga keyakinan kita. Sama halnya denganku yang berusaha selalu mengingatmu ketika datang seorang lain yang mengamatiku. Aku masih merasakan ulang dengan perasaan kita. Dan aku pun punya alasan menolak ketika kamu mengajak untuk kita kembali bersama.
Tapi sekarang dengan mengetahui sesuatu yang telah menjadi keputusan indahmu dan sedikit menyakitiku (kau tahu bukan aku tipikal perempuan seperti apa ketika telah mempunyai hati), cukup aku mengatakan " i'm sick of you even i'm not sure hate you ". Tidak mudah bagiku membenci seseorang, kau tahu hal itu. Dan bahkan aku susah marah terhadap sesuatu meskipun membuatku berkorban perasaan menanggapinya, kau tahu itu.